Followers

Welcome to My Blog

© You are not allowed to copy the photos of myself and friends without my permission.Do enjoy your readings and give your credit if you copied my writings.Thank you ©
Showing posts with label perkongsian. Show all posts
Showing posts with label perkongsian. Show all posts

LISTEN

Assalaamu'alaikum and good morning :)
mungkin sudah terlambat, tetapi hari ni aku nak kupas isu Listen yg berlaku di UUM..antara Cik  Bawani dan Pn. Sharifah..okay ini adalah cuma pendapat aku sahaja, maaf kalau ianya tidak bertepatan dengan pendapat anda..

Dari perspektif aku, masing2 ada kesilapannya. Pertamanya, aku puji kelantangan Bawani mengenai isu pendidikan percuma, which is for me, she had done really well..prepared with all the researches and so..all the points, yes, tidak boleh disangkal lagi...tapi, kita lihat cara Puan Sharifah tangani Bawani. At first, memang salah dia kerana menghentikan persoalan2 Bawani, tapi aku rasa, kalau kita berada di tempat Puan Sharifah, belum tentu kita boleh tahan begitu lama dengan asakan Bawani, dengan intonasi suara yg mungkin dinaikkan 4-5 oktaf berbanding biasa, dan bila kita lihat, Pn Sharifah ada minta dia utk mendengar bukan 1 percubaan, tetapi 2,,,, percubaan pertama, Cik Bawani teruskan persoalan dan Pn Sharifah beralah, tapi kali kedua, dia masih memberontak utk terus berkata2 sedangkan Pn Sharifah minta peluang utk perjelaskan persoalan2 pertama yg diajukan.dan itu mungkin menjadi pendorong Pn Sharifah pula untuk berlaku tidak sopan terhadap Cik Bawani. and blah, blah blah...pasal masalah2 haiwan tu, seriously aku fikir, terlalu banyak contoh diberi membuatkan aku rasa "urmh, bosan~"...Pn Sharifah memang keterlaluan memalukan Bawani sedemikian rupa, tapi Bawani juga aku lihat bersikap biadab..lihat bagaimana dia begitu persistent utk berkata2, tanpa memberi ruang utk org beri penjelasan utk persoalan pertama, dan bagaimana cara dia keluar dari dewan. bagi aku, itu tidak relevan. sekali lagi, itu cumalah pendapat aku...

dan sebenarnya, aku setuju dengan kata2 Pn Sharifah, respect others. she respected Bawani, but Bawani being a bit under controlled on her manners..so, how do we expect her to treat Bawani.? and how will Bawani respect Pn Sharifah after the incident? hidup ni mudah je. kalau kita nak orang hormatkan kita, kita kenalah hormat org tu dulu..peace :)

Hafalan Shalat Delisa

well, if you're an Astro First's subscriber, you sure can watch this through the channel..
I watched this, like I think, 3 times?
in 2 days
for me, this movie is superb!
why do I said so?
cause I can capture the emotions of this film
well, I'm kinda a stone-hearted or heartless person in watching movies..
I think, this movie is the 1st, or 2nd..
that made me cry out my tears!!
well, if and only if I could have a strength as Delisa..
the little girl who lost her Ummi-mother, her 3 sisters..
and also her legs!
she is so tough, going through the moment..
and keep on with her lives..
though it is just a movie, but I believe that there are a lot of people who have such a strength like Delisa
which for me, its a looooooong way to go to have that strength...
well people, watch this movie!!
you'll never regret this..insya-Allah~

Al-Hijab..

well, maybe its too late for me to write about this movie..Al-Hijab
but believe me not, I watch this movie, fully..
JUST NOW...
so, for me..Al-Hijab, the movie is not reallly interesting
or, it does not excites me
except for the great beginning
now, I would like to question the readers (if there are any)
have you ever thought like Pierre Andre in the movie...
to open up your hijab?
well, if you thought so..I told you just to forget it
there are people who got the ability to see 'things' but he/she actually don't feel pleased with it
cause, sometimes, its troublesome..
if Allah does not will to let you see 'things'..
just bear with it..
HE knows better whether you can go through to see 'it' or not... :)

2012: Sejauh Mana Kebenarannya

well, there was a program held last night..
for me, its really interesting, even the title was so catchy..
2012 : What's the Truth.. <-- I translated this
it was a kind of lecture, or should I say a share?
given by the winner of Astro Oasis' Imam Muda 1st Season, Imam Muda Asyraf..
well, he's talented and really2 good in giving speech, plus..
he kept us hearing on every single words from him..
well, the main thing that I can conclude here is..
don't believe on those ideology that Qiyamah will be this year
it is too complicated and its kept as a secret by Allah..
just focus on your deeds like you would die any seconds from now, without wondering when will Qiyamah will be...
cause, do you think you will live till then?
do you know the fact that we will die at any time..
so, if you're calculating and expecting it, and then to be fated that you will die before the Qiyamah..
how are you going to reflect?
so, just remind ourselves for our death...
and reflects, to prepare ourselves for the day for us to meet Him..

Pengakuan Lelaki Terhadap Wanita

Kami sulit menahan pandangan mata kami
ketika melihat kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan Allah
kecantikan dan postur yand ideal,
kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian,
kerana itu lebarkanlah serta longgarkanlah pakaian kalian
dan tutupilah rambut hingga ke dada kalian dengan kerudung yang membentang.


Kami sulit menahan pendengaran kami
ketika berbicara dengan kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan oleh Allah
suara yang merdu dengan irama yang mendayu
kerana itu tegaskanlah suara kalian
tatkala berbicara di berhadapan dengan kami
dan berbicaralah seperlunya sahaja.


Kami juga sulit menahan
bayangan-bayangan hati kalian,
ketika kalian dapat menjadi
tempat untuk dicurahkan segala isi hati kami,
waktu luang kami kadangkala akan sering terisi
oleh bayangan-bayangan kalian,
kerana itu janganlah kalian membiarkan kami
menjadi curahan hati bagi kalia

Kami tahu kami insan lemah
bila harus berhadapan dengan kalian,
kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh
hanya dengan senyum kalian,
hati kami akan bergetar
ketika mendengar dan melihat kalian menangis.

Sungguh ALLAH telah memberikan amanah terindah kepada kalian,
maka jagalah amanah itu
jangan sampai ALLAH murka dan memberikan keputusan-Nya.

Maha Besar dan Maha Suci Allah yang tahu
akan kelemahan hati kami ini,
hanya dengan ikatan yang suci dan yang diredhai-NYA,
"LAlu apa yang telah aku lakukan selama ini..YA Rabb, ampunilah daku.
Untuk setiap pandangan yang tak terjaga,
untuk iman yang tak dipelihara,
lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab,

Ya Rabb, Engkaulah mengawasi kami setiap detik,
kerana kasih sayangMu ya Allah kepada kami,
Engkau perintahkanlah malaikan silih berganti
menemani kami siang dan malam
agar iman kami dapat dijaga...

amalkan membacanya&mengamalkannya

Time anda membawa Al-Quran, syaitan boleh chill lagi.
Time anda membukanya, syaitan start to "weh dia ni da apahal doh".
Time anda membacanya, syaitan dah gigil .
Time anda memahaminya, syaitan cramp whole body .
Time anda mengamalkan Al-Quran dlm kehidupan seharian kita , syaitan sure stroke 
Teruskn baca & amalkannya supaya syaitan totally stroked , jantungnya mati
... When u guys wanna send this message , syaitan pun mencegahnya.
Syaitan kata"Jgn SEBARKAN, tak penting, BUANG MASA je"
So tunggu apa lagi ? Jom sebarkan

tanda keagungan Ar-Rahman..

Assalamualaikum, Berikut adalah tulisan Dr Abdul Rahman Ahmad Jamal, salah seorang pemimpin Hamas berkenaan perang di Gaza. Bukanlah secara kebetulan bahawa peperangan yang dihadapi oleh rakyat Palestin di Gaza dengan penuh keteguhan dan kesabaran disebut dengan perang “Al-Furqan” atau perang pembeza.

Penamaan ini sudah menjadi takdir Allah swt. Ia adalah sambungan dari perang Badar yang dinamakan oleh Allah yang Maha Kuasa pada Hari Al-Furqan di mana bertemunya dua kelompok. Dalam peperangan Badar, tanda2 Allah sangat jelas terlihat dengan pertolongan-Nya kepada orang yang beriman dimana mempunyai jumlah yang sedikit. Bahkan Allah jualah yang mentadbir dan mengatur peperangan itu dengan mengerahkan para malaikat untuk berperang bersama orang-orang yang beriman.

Malaikat memberikan rasa mengantuk kepada orang mukmin untuk keamanan dan ketenangan bagi mereka, menurunkan air dari langit untuk membersihkan orang-orang yang beriman dari kotoran syaitan dan mengikat hati-hati mereka dan meneguhkan kaki-kaki mereka.

Allah swt mewahyukan kepada para malaikatnya dengan firmanNya :
“أني معكم فثبتوا الذين آمنوا سألقي في قلوب الذين كفروا الرعب”

Bahwa Aku bersama kamu, maka kukuhkanlah pendirian orang-orang yang beriman. Akan kami berikan ketakutan dalam hati orang-orang kafir,” (QS : Al-Anfal 12)

Begitu juga para malaikat ikut memerangi orang-orang musyrik;

“فاضربوا فوق الأعناق واضربوا منهم كل بنان”

Maka pukullah atas leher-leher mereka dan pukullah ujung jari-jari mereka

Serta lemparan Rasulullah saw yang mengena kepada sasaran;

“فلم تقتلوهم ولكن الله قتلهم وما رميت إذ رميت ولكن الله رمي

Maka bukanlah kamu yang membunuh mereka (orang kafir) tapi Allah yang membunuh mereka, dan bukanlah engkau yang melempar ketika engkau melempar namun Allah yang melempar
(QS : Al-Anfal 17)

Allah SWT memperlihatkan jumlah orang-orang musyrik di mata Rasulullah SAW dalam mimpinya dengan jumlah yang sedikit dan Allah memperlihatkan di mata orang-orang mukmin jumlah orang-orang kafir yang sedikit. Ketika dua kelompok ini bertemu, maka orang-orang kafir melihat jumlah orang mukmin dua kali ganda. Allah menolong siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Semua itu adalah karamah dalam pertempuran Al-Furqan. Dalam pertempuran Al-Furqan di Gaza sebulan yang lalu, dokongan dan pertolongan Allah kepada para mujahidin bahkan kepada manusia secara umum dapat kita lihat. Allah swt mengurniakan sejumlah karamah kepada mujahidin untuk memberikan keteguhan di hati mereka. Itu tidak pelik dan aneh. Para ulama menegaskan dengan dalil yang kuat bahwa para malaikat yang turun di perang Badar untuk berperang bersama orang-orang mukmin itu tidak khusus untuk ahli Badar namun umum untuk semua golongan orang-orang yang beriman; jika mereka ikhlas dan benar dalam jihadnya untuk meninggikan kalimat Allah dan menegakkan syariat-Nya.

Sejumlah mujahidin yang berada di medan jihad di Gaza menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi kepada mereka yang membuatkan hati mereka tenang.

Karamah pertama adalah keteguhan para mujahidin di medan perang yang digempur habis-habisan oleh pesawat tempur di atas kepala mereka dan kereta-kereta kebal di sekeliling mereka. Namun mereka tetap berperang tanpa rasa gentar. Orang-orang yang menyaksikannya memiliki prasangka yang bermacam-macam terhadap Allah SWT dan hati mereka seakan tergoncang oleh gempa bumi yang dahsyat. Faktor-faktor pertolongan di muka bumi sudah habis dan hanya ada pertolongan dari Allah swt. Maka Allah swt melimpahkan karamah kepada mereka. Dalam peperangan sebelum ini yang pernah dialami oleh kaum muslimin sepanjang sejarah, banyak kisah-kisah yang dicatatkan tentang karamah ini.

Salah satu karamah terjadi di desa Mighraqah di mana sejumlah mujahidin melihat dengan mata kepala mereka sendiri sebuah rumah yang dihancurkan oleh tentera Zionis Israel dengan bom yang besar sehingga mereka khuatir akan mengena rumah di sebelahnya. Dalam kebakaran yang hebat itu, mereka melihat seorang mujahid berdoa kepada Allah swt dengan menangis: “Wahai Allah yang menjadikan api, dingin dan keselamatan bagi Ibrahim, padamkan api dengan kehendak-Mu” di mana hanya selang tiga minit sahaja selepas itu api itu padam. Maka para mujahidin yang turut menyaksikan itu menangis semuanya kerana mereka merasakan Allah SWT menolong dan mengabulkan doa mereka.

Masih pada pertempuran di Mighraqah, di mana pesawat-pesawat tempur Israel menggempur dan mengepung mujahidin dari atas kepala mereka yang menyebabkan mereka tidak dapat bergerak. Tiba-tiba datang awan mendung yang memayungi mereka dan menutupi pesawat tempur Israel untuk melihat ke bumi. Maka para mujahidin pun bergerak bagi menghindarkan diri mereka dari tempat itu.

Ada juga cerita seorang mujahid yang mengalami sendiri bersama rakan-rakannya yang sedang berada di sebuah rumah. Bom dan peluru berpandu dari pesawat dan kereta kebal Israel menggempur mereka habis-habisan, namun tidak seorangpun yang terkena serangan itu. "Sebahagian dari kami merasa takut. Namun, tiba-tiba dia mengajak kami menghalang kereta-kerata kebal Israel yang menyerang kami sehingga Allah memberikan pertolongan untuk meledakkan beberapa kereta kebal yang ada".

Maha Suci Allah yang menurunkan ketenangan dalam hati-hati orang yang beriman dan Allah memiliki tentera-tentera di langit dan bumi dan Allah Maha Perkasa lagi Bijaksana.

Seorang mujahid menceritakan kepada penulis bahawa mereka melihat dua kereta kebal meletup dan terbakar di tempat mereka memasang bom tepi jalan. Ketika kami menghampiri dua kereta kebal Israel yang meletup itu, ternyata bom tepi jalan yang kami pasang belum meletup.

Seorang mujahid lain menceritakan bahawa ia bersendirian ketika memasang bom di tepi jalan. Beberapa saat kemudian ia sudah dikepung oleh kereta-kereta kebal Israel. Dalam keadaan yang cemas itu, ia berbisik dalam dirinya, “carilah tempat yang lebih aman”. Namun ia mendengar satu suara tanpa diketahui dari mana datangnya; “tetaplah berada di tempatmu”. Maka dia tetap berdiri di tempatnya dan tiba-tiba ketenangan merasuk dalam hatinya dan Allah memberikan pertolongan dengan meletupnya kereta-kereta kebal Israel itu.

Seorang mujahid lain menceritakan bahawa ketika dia hendak melepaskan roket, ia merasa ada “orang” yang membetulkan sasarannya ke kanan dan ke kiri sedikit.

Penulis sendiri mencium bau wangian yang keluar dari poket baju jasad seorang mujahid yang Syahid bernama Abdullah As-Shanik padahal ia sudah 20 hari terbungkus. Bau wangian yang sama juga penulis cium dari jasad Syahid Musa Hasan Abu Nar yang terbunuh dan darahnya meluncur keluar membasahi lantai masjid. Meskipun darah itu dibersihkan namun baunya itu masih wangi. Bukan hanya penulis yang menciumnya namun orang lain juga begitu. Ini sungguh meyakinkan penulis akan kebenaran jalan dan langkah Rasulullah SAW meski orang-orang kafir dan munafik membencinya.

Bahkan kesaksian-kesaksian dari askar-askar Yahudi yang disiarkan oleh Channel 10 televisyen Israel bahawa mereka menyaksikan lembaga aneh yang mereka yakini sebagai hantu yang keluar dari bumi dan memerangi mereka.

Ada juga kesaksian dari seorang askar Israel yang buta matanya akibat dilempar dengan pasir oleh seorang laki-laki yang berpakaian putih. Bahkan ketakutan yang dicampakkan ke dalam hati-hati orang Yahudi menjadikan mereka yang memiliki senjata jauh lebih canggih dari senjata kaum mujahidin Palestin takut untuk membuat serangan dan hanya menyerang kanak-kanak, wanita, orang tua dan orang awam yang tidak membawa senjata.

Wahai warga Gaza, para mujahidin yang sabar dan teguh, Allah bersama kamu. Kamu telah mendapat kemuliaan di perang Gaza dan kamu tulis sejarah di lembaran yang bersinar, Kamu kalahkan lagenda tentera Israel yang kononnya sukar dikalahkan. Kamu tanamkan ruh jihad di dalam hati umat ini meskipun dengan pengorbanan dan kehancuran rumah-rumah kamu, meskipun dengan mengorbankan para syuhada. Kamu jual jiwa-jiwa kamu dan harta kamu dengan syurga dan Allah membelinya, maka bergembiralah dengan perniagaan kamu dan itulah kemenangan yang besar.

Bagi-Mu ya Allah segala pujian dan bagi-Mu segala syukur, semua urusan dikembalikan kepada-Nya, yang terang dan rahsia, segala puji dengan Islam, Iman, Al-Quran, dengan jihad sehingga Engkau mudahkan urusan kami dalam mengalahkan musuh kami, dan Engkau bantulah mujahidin kami. Segala puji bagi-Mu sesuai dengan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.

Rama-Rama dan Wanita

Lihatlah rama-rama, ia cantik. Apabila pandangan kita dihiasi rama-rama, kita menjadi suka dan ceria. Hampir semua orang akan tersenyum melihat rama-rama. Ia mengindahkan alam dan menyempurnakan sekuntum bunga. Seindah mana pun bunga tanpa rama-rama mahu hinggap di situ, tentu ada sesuatu yang tidak kena.




Cubalah tangkap dan pegang rama-rama itu dengan sayapnya. Lihat apa yang melekat di jari anda,warna dan corak rama-rama itu telah berpindah ke jari-jari anda. Kemudian lepaskan kembali, ia terbang tapi lebih terbuai oleh angin. Siapa pun yang akan menangkapnya kembali tidak tertarik padanya lagi. Harganya telah tiada untuk dikagumi, disimpan mahukan diawetkan.

Rama-rama ibarat wanita. Ia indah untuk dipegang tetapi nilainya cepat turun setiap kali ada tangan- tangan yang tidak wajar hinggap pada tubuhnya. Memang fizikalnya tiada apa-apa yang kurang, tapi harga diri dan maruah telah mula tercemar. Begitulah wanita. Ia bagaikan rama-rama yang terbang membawa corak-corak indah, apabila corak-corak itu telah pudar ia tidak dipedulikan lagi. Harga rama-rama terletak pada warna dan coraknya; harga wanita terletak pada apakah tubuhnya masih tulen tatkala dia didampingi oleh suaminya.

Rama-rama terpaksa berjuang untuk memulakan hidupnya. Dia terpaksa membebaskan diri daripada kepompong. Bukan mudah untuk keluar daripada kepompong yang mengikat itu. Sedangkan sepanjang berada di dalam kepompong tiada siapa pedulikannya, malah tatkala bergelar ulat ia lebih dibenci.

Sulitnya untuk akhirnya bergelar rama-rama. Terpaksa melalui kitaran dan evolusi bentuk. Daripada sesuatu yang menjijikan akhirnya bertukar menjadi sesuatu yang amat menyenangkan. Rama-rama adalah contoh terbaik wanita untuk sedar betapa bernilainya kehidupan mereka. Sewaktu anda dipuja, usah terlalu mabuk sebaliknya kenang-kenang kehidupan serba susah sebelum itu. Sewaktu anda digoda, dihambat dan dirayu usah terlalu mudah menyerah sebab ingatlah mereka yang bersusah payah memastikan anda dapat bangkit sebagai manusia sempurna hari ini. Anda tidak muncul sendiri, sebaliknya anda adalah lambang pengorbanan ibu bapa.

Usah jadi rama-rama yang di dalam bingkai gambar, indah dipandang tetapi diri sendiri menanggung beban. Hiduplah dengan bebas dan terjemahkan kebebasan itu kepada nilai-nilai murni yang perlu dipertahankan. Hak anda ialah memelihara kehormatan. Selama mana anda memelihara kehormatan dan maruah diri anda berada pada terbaik, sebaik sahaja anda tidak peduli kepada siapa maruah itu hendak diberikan, anda sudah kehilangan masa depan. postman-butterfly Kalaulah rama-rama tahu dia cantik dan sentiasa memukau penglihatan manusia, dia tentu tidak mudah-mudah terbang ke sana sini. Sebab setiap kali ia mengibarkan sayapnya, ia sentiasa terdedah pada bahaya. Namun rama-rama tidak pernah tahu dia itu indah dan sentiasa menjadi sasaran manusia. Jika anda tidak pernah tahu kewanitaan anda itu adalah sasaran terpenting sang penceroboh, anda ibarat rama-rama yang tidak sedar diintai bahaya.

Mahalkan harga diri anda. Semakin sukar anda dimiliki semakin mahal nilai anda di sisi lelaki. Lelaki perosak hanya inginkan kuasa memiliki tetapi tidak mahu setia apalagi memelihara dan melindungi anda. Usah terperangkap ke dalam tangan yang hanya akan meleraikan warna-warna anda. Setelah warna- warna itu hilang anda dibiarkan. Jadilah wanita angun yang punya nilai dan maruah diri, anda akan lebih dihormati. Nilai anda bukan terletak pada berapa ramai lelaki yang ingin memiliki anda tetapi berapa ramai yang benar-benar sanggup menyintai anda. Cinta itu terjemahan pada kasih sayang dan belaian sayang penuh ikhlas. Selama mana anda belum menemuinya anggaplah diri anda masih berhak terbang bebas bagaikan sang rama-rama.

Jadilah rama-rama yang mengindahkan alam, jadilah wanita yang membanggakan semua orang. 

sumber: iluvislam.com

kahwin dengan MUALAF adalah satu DAKWAH


"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah, Allah menciptakan isteri-isteri bagi kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat hidup tenang bersama mereka. Kemudian Allah menciptakan kasih-sayang di antara kamu (antara suami-isteri)" [Surah Ar-Ruum: 21]

Baitul Da’wah adalah istilah yang saya gunakan bagi mengambarkan ikatan perkahwinan antara seorang muslim dengan saudara baru. Salah satu tujuan utama baitul da’wah ini adalah untuk menjaga, membimbing dan mendidik saudara baru untuk lebih memaknakan diri mereka di dalam Islam, dengan satu ikatan yang kuat dan utuh.

Ikatan ini bukanlah suatu peluang untuk berkahwin campur secara suka-suka semata, bahkan ini adalah ikatan yang penuh rasa tanggungjawab dan amanah untuk memberi erti hidup pada memberi kepada mereka yang memerlukannya. Yang paling penting ialah, baitul da’wah ini merupakan salah satu uslub atau manhaj yang kita ambil untuk tujuan dakwah dan mengikat manusia dengan Islam.

Jika gerakan Kristian, Yahudi dan agama-agama lain membuat perancangan yang teratur dan tersusun untuk memerangkap anak remaja kita, pemuda-pemuda mereka sanggup mencucuk jarum cinta di hati anak gadis Islam dan akhirnya terlanjur, lalu mereka mengahwini anak gadis kita setelah berjaya memurtadkannya. Mereka lakukan segalanya adalah semata-mata untuk agama mereka yang mereka yakini.

Maka mengapa tidak kita yang seharusnya lebih rancak dan kitalah sepatutnya lebih terkedepan kerana kita adalah pemegang amanah Islam?

Di dalam sejarah perkembangan Islam di nusantara, salah satu cara Islam berkembang adalah melalui ikatan perkahwinan. Contohnya, antara sultan Melaka dengan Puteri Hang Li Po, antara ulama’-ulama’dan saudagar Islam dengan perempuan Melayu dan sebagainya.

Dakwah itu adalah 3E (Everytime, Everywhere, Everyone) iaitu setiap masa yang kita lalui, dimana sahaja kita berada dan dakwah Islam itu adalah untuk dirasai oleh sesiapa sahaja tanpa mengira bangsa, adat, kepercayaan dan sebagainya.

Islam itu bukanlah untuk sesuatu bangsa sahaja bahkan ia adalah hak semua bangsa untuk dimiliki dan dihayati. Islam itu untuk semua.

Dakwah itu adalah merupakan apa-apa sahaja ruang masa atau rongga peluang yang ada di sekeliling kita, yang mampu kita bolosi, yang mampu kita masuki, yang mampu kita serapi dan yang mampu kita ambil untuk meninggikan, menyebarkan dan mempamerkan kecantikan Islam.

Dakwah itu juga memberi peluang kepada semua manusia untuk memahami, belajar dan cuba untuk menghayati Islam. Tidak ada sebarang sekatan dan halangan bagi sesiapapun untuk mengenali Islam. Oleh itu, dakwah adalah amanah kita; di mana, bila-bila masa dan kepada sesiapa sahaja kita perlu laksanakannya.

Jika perkahwinan itu cara & peluang terbaik untuk Islam, maka laksanakanlah.

Baitul Da’wah di kampus

Di kampus terdapat beberapa kes yang berkaitan dengan muallaf ini.

1. Seorang siswi masuk Islam kerana cinta dengan seorang siswa, tetapi tidak lama kemudian siswa tersebut mula beralih arah dan mengabaikannya.

2. Seorang siswi cina ingin memeluk Islam kerana Islam menjaga hak-hak wanita, dan berkenalan dengan seorang lelaki Islam dan bercinta dengannya. Namun lelaki tersebut akhirnya memutuskan cinta dengan siswi tersebut atas alasan tertentu.

3. Seorang siswa yang baru memeluk Islam, dan syukur kepada Allah dia telah bertunang dengan seorang siswi muslim.

4. Seorang siswi sanggup berkahwin dengan seorang muallaf luar negara untuk mengajarkannya tentang Islam.

Seimbas lalu kes-kes yang ada, persatuan mahasiswa Islam kampus atau kelab-kelab Islam kampus perlu memberi perhatian dan menjaga muallaf atau sesiapa sahaja yang baru nak berjinak-jinak dengan Islam. Sehinggakan hal perkahwinannya kita perlu aturkan. Agar mereka sentiasa terjaga dan penghayatan Islam mereka dapat berlangsung secara berterusan.

Banyak kes-kes murtad yang berlaku adalah dikalangan saudara baru (muallaf) kerana tiada follow up. Ada di kalangan kita yang beriya-iya mengislamkan seseorang, kemudian membiarkannya terkontang-kanting dan merangkak-rangkak dan akhirnya kembali semula kepada agama asal atau masuk agama lain.

Saya mengalu-alukan sesiapa sahaja untuk baitul da’wah. Dan, saya amat menyanjungi keberanian mereka atas dasar tanggungjawab dan amanah untuk Islam.

sunnah minum air zamzam berdiri..

Kebetulan salah seorang guru yang baru menunaikan haji telah membawa juadah dari tanah suci serta satu bekas air zamzam. Antara guru yang meminumnya menyatakan bahawa minum air zamzam sunat diminum sambil berdiri. Ada hadis sahih katanya. Saya pernah dengar perkataan ini dilafazkan tahun lepas oleh seorang penceramah motivasi yang popular di sekolah-sekolah di Kelantan. Adakah benar Islam menganjurkan sedemikian?
Ini berpunca hadis sahih riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim: Bahawa Ibn Abbas berkata aku menghidangkan air zamzam kepada Rasulullah saw. Maka baginda minum dalam keadaan berdiri. Bila dilihat perbahasan ulama berkaitan hadis ini, tiada seorang pun yang mengatakan sunnah minum air zamzam dalam keadaan berdiri. Namun diingatkan bahawa terdapat hadis yang bermaksud bahawa Rasulullah saw bersabda : Janganlah seseorang kamu minum dalam keadaan berdiri. Jika sesiapa terlupa, maka hendaklah dia memuntahkannya.( Riwayat Imam Muslim) Dalam hadis yang lain juga Imam Muslim juga meriwayatkan daripada Anas Bin Malik bahawa Rasulullah saw melarang seorang lelaki minum sambil berdiri.
Berkenaan dengan hadis Nabi saw minum daripada telaga zamzam dalam keadaan berdiri. As-suyuti berkata ini menunjukkan harus berbuat demikian dan kemungkinan ketiadaan tempat untuk duduk kerana sesak dengan manusia di tempat telaga zamzam itu atau pun kerana tempat itu basah. Hadis-hadis semakna dengan ini semuanya menunjukkan harus minum berdiri dan hadis-hadis yang lain dengan nyata melarang perbuatan tersebut. Ibn Hajar menyebut dalam Fath al-Bariy berkaitan dengan pertembungan hadis-hadis ini dengan berkata antara takwil yang dipilih oleh ulama ialah dengan menyelaraskannya bahawa hadis-hadis larangan tersebut membawa maksud ;makruh tanzihir17;( larangan berupa makruh/ tidak digalakkan) dan hadis-hadis itu menunjukkan keharusan.
Inilah yang dipilih oleh al-Khattabi, Ibn Battal dan selainnya. Al-hafiz Ibn Hajar berkata bahawa inilah jalan yang paling baik, paling selamat dan paling jauh daripada pertentangan( Umdah al-Qarir17;, Syarah Sahih al-Bukhari, Badr al-Din al-r16;Ainiy). Imam al-Nawawiy berkata : yang benar ialah sesungguhnya hadis yang melarang itu menunjukkan ;makruh tanzihir17; adapun Rasulullah saw minum dalam berdiri menerangkan tentang keharusannya ( Sahih Muslim bi Syarh al-Nawawiy). Imam Ibn Qayyim berkata dalam Zad al-Mar17;ad dalam bab khilaf tentang keharusan minum berdiri : Petunjuk Nabi saw ialah minum sambil duduk.
Dan inilah kebiasaan petunjuknya sebagaimana hadis sahih yang melarang minum berdiri. Sementara hadis sahih yang menunjukkan baginda minum berdiri ulama ada yang berpendapat hadis ini menasakh( membatal ) hadis larangan. Golongan yang lain pula berkata larangan itu menunjukkan bukan haram cuma makruh dan meninggalkan yang utama. Golongan ketiga pula mengatakan sebenarnya tiada percanggahan antara keduanya. Sesungguhnya Nabi minum sambil berdiri itu kerana keperluan. Baginda datang ke telaga zamzam ketika sahabat sedang memberi minum daripada telaga zamzam. Maka sahabat menghulurkan bekas kepada Nabi saw. Maka Nabi saw pun minum sambil berdiri dan ini kerana keperluan.
Jika dilihat dari sudut sunnah Qawliy( Perkataan Nabi) dan sunnah Fi'liy( perbuatan Nabi). Hadis yang melarang merupakan hadis Qawliy sementara hadis menunjukkan harus itu sunnah fi'liy. Mengikut kaedah, sunnah qawliy menjadi dasar hukum berbanding sunnah fi'liy.( Kaedah Memahami Hadis-hadis Saling Bercanggah, Hafiz Firdaus Abdullah) Oleh yang demikian percanggahan hadis-hadis tersebut bermaksud larangan itu bermaksud makruh bukan haram.

Maka seseorang itu hendaklah berusaha untuk menjauhi minum sambil berdiri kecuali kerana uzur, lupa atau apabila keadaan tidak mengizinkan. Apatah lagi, Ilmu kedoktoran moden mengatakan bahawa minum dalam keadaan berdiri menyebabkan air yang mengalir jatuh dengan keras pada dasar lambung dan menumbuknya, menjadikan lambung menjadi kendur dan menjadikan pencernaan sulit.
Perkara ini juga disebut oleh Ibn al-Qayyim dalam Zad al-Mar17;ad dalam bab kemerbahayaan minum sambil berdiri. Dalam memahami sunnah Rasulullah saw kita hendak merujuk kitab syarah-syarah yang muktabar untuk mengetahui maksud sebenar sesuatu sabdaan Rasulullah saw. Bukan membuat kesimpulan hanya berdasarkan zahir hadis semata-mata. Ini menyebabkan berlakunya salahfaham dalam menghayati sunnah Nabi Muhammad saw.

“Tempahkan Sebuah Bilik Di Neraka Buatku”

Di ambil dari majalah Iskandariah Mesir ‘MANAR ISLAM’
Menurut majalah tersebut, pada suatu hari, seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah bas mini untuk menuju ke destinasi di wilayah Iskandariah.

Malangnya walau pun tinggal dibumi yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian gadis tersebut sangat menjolok mata. Bajunya agak nipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan dari pandangan lelaki ajnabi atau mahramnya.

Gadis itu dalam lingkungan 20 tahun. Di dalam bas itu ada seorang tua yang dipenuhi uban menegurnya.
“Wahai pemudi! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu, itu lebih baik daripada kamu berpakaian begini yang pastinya menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki….” nasihat orang tua itu.
Namun, nasihat yang sangat bertetapan dengan tuntutan agama itu dijawab oleh gadis itu dengan jawapan mengejek. “Siapalah kamu hai orang tua? Apakah di tangan kamu ada anak kunci syurga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di syurga atau neraka?”

Setelah menghamburkan kata-kata yang sangat menghiris perasaan orang tua itu gadis itu tertawa mengejek panjang. Tidak cukup setakat itu, si gadis lantas cuba memberikan telefon bimbitnya kepada orang tua tadi sambil melafazkan kata kata yang lebih dahsyat.
“Ambil hanphone ku ini dan hubungilah Allah serta tolong tempahkan sebuah bilik di neraka jahannam untukku,” katanya lagi lantas ketawa berdekah-dekah tanpa mengetahui bahawasanya dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.

Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawapan dari si gadis manis. Sayang wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk. Penumpang-penumpang yang lain turut terdiam ada yang menggelengkan kepala kebingungan. Semua yang di dalam bas tidak menghiraukan gadis yang masih muda itu yang tidak menghormati hukum hakam itu dan mereka tidak mahu menasihatinya kerana khuatir dia akan akan menghina agama dengan lebih teruk lagi.

Sepuluh minit kemudian bas pun tiba perhentian. Gadis seksi bermulut celupar tersebut di dapati tertidur di muka pintu bas. Puas pemandu bas termasuk para penumpang yang lain mengejutkannya tapi gadis tersebut tidak sedarkan diri. Tiba tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis. Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya. Gadis itu telah kembali menemui Tuhannya dalam keadaan yang tidak disangka. Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu.

Dalam suasana kelam kabut itu, tiba tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang ramai segera berkejar untuk menyelamatkan jenazah tersebut. Tapi sekali lagi mereka terkejut. Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya. Mayatnya menjadi hitam seolah olah dibakar api. Dua tiga orang yang cuba mengangkat mayat tersebut juga kehairanan kerana tangan mereka terasa panas dan hampir melecur sebaik saja menyentuh tubuh si mayat.
Akhirnya mereka memanggil pihak keselamatan menguruskan mayat itu. Begitulah kisah ngeri lagi menyayat hati yang menimpa gadis malang tersebut. Apakah hasratnya menempah sebuah bilik di neraka dimakbulkan Allah? Nauzubillah, sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu. Sangat baik kita jadikan ikhtibar dan pelajaran dengan kisah benar ini sebagai muslim sejati. Jangan sekali sekali kita mempertikaikan hukum Allah dan mahupun sunnah RasulNya saw dengan mempersendakan atau ejekan.

Kata kata seperti ajaran Islam tidak sesuai lagi dengan arus kemodenan dunia hari ini atau sembahyang tidak akan buat kita jadi kaya dan seumpamanya adalah kata kata yang sangat biadab dan menghina Allah, pencipta seluruh alam. Ingatlah teman, kita boleh melupakan kematian, tetapi kematian tetap akan terjadi bagi kita. Hanya masanya saja yang akan menentukan bila kita akan kembali ke alam barzakh.

Janganlah menjadi orang yang *****, siapakah orang yang *****itu? Mereka itulah orang yang ingin melawan Tuhan Rabbul alamin. Apabila anda enggan melaksanakan suruhan Tuhan bererti anda ingin melawan arahan Tuhan. Sewaktu di sekolah anda tertakluk dengan undang-undang sekolah, dalam pekerjaan anda tertakluk dengan undang-undang yang di lakar oleh majikan anda, di dalam negeri anda tertakluk di bawah undang-undang negara anda. Begitu taksub sekali anda terhadap undang-undang itu hingga terlalu prihatin takut kalau melanggar undang-undang itu.

Apabila anda berpijak di bumi ini, anda juga tertakluk dengan undang-undang yang telah di gubal oleh yang menjadikan bumi ini. Setiap Sultan ada taman larangannya, begitu juga Allah swt. Taman laranganNya adalah perkara-perkara yang telah diharamkan bagi hamba-hambaNya di muka bumi ini.

Sama samalah kita memohon agar Allah sentiasa memberi kita petunjuk di atas jalan yang benar dan kekuatan agar sentiasa dapat menjaga lidah kita.

PROF ATHEIS BERDEBAT DENGAN PELAJAR MUSLIM

Sekadar perkongsian dan renungan untuk semua.Kredit saya berikan kepada kakak senior saya, Nur Syazwani Aziz yang memberikan perkongsian ini melalui facebook.Mari ikuti perdebatan ini...

Seorang atheist yang juga professor falsafah bercerita dalam kuliahnya mengenai masalah yang dihadapi oleh sains berkenaan dengan Tuhan. Dia meminta seorang pelajarnya bangun dan beliau bertanya…
Prof: Kamu percayakan Tuhan?
Pelajar: Sudah semestinya professor.
Prof: Adakah Tuhan itu baik?
Pelajar: Ya
Prof: Adakah Tuhan itu amat berkuasa?
Pelajar: Ya
Prof: Saudara saya meninggal kerana kanser walaupun dia berdoa kepada Tuhan agar dia boleh sembuh. Kebanyakan kita akan cuba membantu mereka yang sedang sakit tetapi Tuhan tidak. Jadi macamana Tuhan itu baik? Hmmm?
(Pelajar berdiam diri)
Prof: Kamu tidak boleh menjawabnya ya? Mari kita teruskan lagi anak muda. Adakah Tuhan baik?
Pelajar: Ya.
Prof: Adakah syaitan baik?
Pelajar: Tidak.
Prof: Siapa yang mencipta syaitan?
Pelajar: Tuhan.
Prof: Tepat sekali, beritahu saya anak muda, wujudkah kejahatan didunia ini?
Pelajar: Ya.
Prof: Kejahatan ada dimana2 bukan? Dan Tuhan mencipta semuanya, betul?
Pelajar: Ya.
Prof: Jadi siapa yang mencipta kejahatan?
(Pelajar tidak menjawab)
Prof: Bukankah terdapat penyakit? Keruntuhan moral? Kebencian? Keburukan? Semua perkara yang dasyat ini wujud didunia ini bukan?
Pelajar: Ya professor.
Prof: Siapa yang menciptanya?
(Pelajar tiada jawapan untuknya)
Prof: Science menyatakan yang kamu ada 5 deria untuk mengenalpasti dan melihat dunia disekeliling kamu, baeritahu saya anak muda, pernahkah kamu melihat Tuhan?
Pelajar: Tidak pernah professor.
Prof: Sila beritahu jika kamu pernah mendengar akan Tuhan itu?
Pelajar: Tidak pernah professor.
Prof: Pernahkah kamu perasankan akan Tuhan itu? rasaiNya, menghiduNya? Adakah pada kamu itu apa2 deria yang boleh membuat kamu kenal akan Tuhan itu?
Pelajar: Tiada professor, saya tidak pernah mengalaminya.
Prof: Dan kamu masih percayakan Tuhan itu?
Pelajar: Ya professor.
Prof: Berdasarkan kepada pemerhatian, pada kajian, pada suatu yang boleh didemonstrasikan, sains menyatakan yang Tuhan itu tidak wujud. Apa pendapat kamu mengenainya?
Pelajar: Saya tidak boleh berkata apa2 professor, saya hanya ada kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan itu sendiri.
Prof: Ya.. percaya.. iman, itulah dia masalah yang dihadapi oleh sains.
(Pelajar termenung dan berfikir lantas bersuara..)
Pelajar: Professor, wujudkan apa yang dipanggil panas?
Prof: Ya.
Pelajar: Dan juga apa yang dipanggil sejuk?
Prof: Ya.
Pelajar: Tidak professor, tidak ada sebenarnya apa yang di panggil sejuk itu.
(Semua didalam dewan kuliah terdiam
Pelajar: Professor, kita boleh ada banyak haba kepanasan, panas yang teramat sangat, yang sedikit atau pun tiada kepanasan. Sebenarnya kita tiada apa yang dipanggil sejuk. Kita boleh mencapai 458 darjah dibawah takat beku tetapi kita tidak boleh pergi rendah daripada itu. Sebenarnya tiada apa yang dipanggil sejuk. Kepanasan itu adalah tenaga, sejuk bukanlah lawan kepada panas, hanya ketiadaan panas itu sendiri.
(Dewan kuliah menjadi sunyi sepi)
Pelajar: Bagaimana pula dengan kegelapan? Adakah wujud apa yang dipanggil gelap itu?
Prof: Apalah malam jika tiada kegelapan?
Pelajar: Sekali lagi professor silap. Kegelapan hanyalah ketiadaan sesuatu. Kita boleh ada cahaya yang malap, cahaya normal, cahaya terang, cahaya berkilau… tetapi jika kita tiada cahaya, itu yang dipanggil kegelapan. Realitinya "gelap" itu tidak wujud. Kita tidak boleh membuatkan gelap itu menjadi semakin bertambah gelap bukan?
Prof: Jadi apa sebenar yang kamu ingin sampaikan disini?
Pelajar: Apa yang saya ingin nyatakan adalah, falsafah professor itu salah.
Prof: Salah? Bolehkah kamu jelaskannya?
Pelajar: Profesor membuat perhitungan menggunakan konsep yang berlawan, antara hidup dan mati, Tuhan yang baik dan tidak. Professor melihat konsep ketuhanan itu pada suatu yang nyata, sesuatu yang boleh kita ukur. Professor, sains masih tidak boleh menjelaskan dari mana datangya "ruh atau nyawa" dan apakah "minda" atau "fikiran" itu sendiri. Sains menggunakan elektrik dan magnetism tetapi ianya suatu yang tidak kelihatan dan nyata, malah kita masih tidak memahaminya secara keseluruhan. Untuk melihat mati itu sebagai lawan kepada kepada hidup adalah sesuatu yang tidak tepat kerana sebenarnya mati tidak wujud sebagai suatu bentuk yang nyata. Mati itu bukan lawan kepada hidup, mati hanyalah ketiadaan apa yang memberi kehidupan itu sendiri iaitu nyawa.
Sekarang beritahu saya professor, adakah kamu mengajar bahawa manusia asalnya dari monyet?
Prof: Jika kamu rujuk kepada proses evolusi semulajadi, ya.
Pelajar: Pernahkah professor melihat evolusi itu sendiri?
(Professor menggeleng kepala dan tersenyum kerana mula merasakan perbincangan ini semakin hebat)
Pelajar: Disebabkan tiada siapa pernah melihat proses evolusi itu sendiri sedang berjalan dan tidak boleh membuktikan yang ianya adalah suatu proses yang berlaku secara berterusan, adakah professor mengajar pendapat professor sahaja? Adakah professor saintis atau penceramah?
(Dewan kuliah menjadi gempar)
Pelajar: Ada tak sesiapa didalam dewan ini pernah melihat otak professor?
(Pelajar lain tertawa)
Pelajar: Ada tak sesiapa yang perasan akan otak professor itu? Rasainya, menghidunya? Saya pasti tiada siapa yang pernah berbuat demikian… jadi berdasarkan kepada pemerhatian, pada kajian, pada suatu yang boleh didemonstrasikan, sains menyatakan yang otak professor tidak wujud. Maaf saya katakan, bagaimana kami semua boleh percayakan kuliah2 professor selama ini?
(Seluruh dewan menjadi senyap.. Professor merenung lama kepada pelajar tersebut)
Prof: Saya rasa kamu semua hanya perlu percayakan kepadanya.
Pelajar: Itulah dia professor, hubungan antara manusia dan Tuhan adalah kepercayaan dan keimanannya dan itulah yang membuatkan kita dan seluruh alam ini hidup dan berfungsi sepertinya..

Ummu Sulaim Binti Milhan

kawan2 semua kenal siapa itu Ummu Sulaim Binti Milhan?
aku kenal.
kenal namanya, kenal peribadinya
cuma tak pernah bersua muka dengannya
ada antara kawan yang pernah bersua muka dengannya?
kau tipu
Ummu Sulaim Binti Milhan ini adalah salah satu idola aku
kenapa aku berkata sedemikian sedangkan aku tak pernah bersua muka dengannya?
Ummu Sulaim Binti Milhan, seorang Ansariah yang mempunyai mahar yang paling indah
beliau mempunyai seorang suami
Malik Bin An-Nadhar namanya
oleh kerana suaminya berang kerana Ummu Sulaim ini berpegang pada ajaran Islam
serta turut mengajak Anas,anaknya berpegang pada Islam
Malik memarahi dan menengking isterinya itu lalu meneruskan perjalanan ke Syam
tapi, malang tak berbau
Malik telah dibunuh di pertengahan jalan
maka dengan kekuhan iman dan kekuatan hati
Ummu Sulaim membesarkan anaknya,Anas sehingga menjadi seorang sahabat terkemuka
beliau mendidik Anas dengan sebaik-baik didikan
Alhamdulillah
kemudian, datanglah si Abu Talhah
yang di dalam hatinya ada taman~
membawa hajat untuk menikahi Ummu Sulaim
Abu Talhah Al-Ansyari masa mengemukakan lamaran tu masih lagi seorang musyrik
beliau sememangnya orang berpengaruh dalam kalangan masyarakat
kali kedua Abu Talhah ni datang membawa hajat yang sama
Ummu Sulaim menjawab dengan penuh berhemah

Wahai Abu Talhah, lelaki seperti engkau tidak layak untuk ditolak. Tetapi engkau seorang kafir, sementara aku wanita Muslimah dan tidak mungkin bagiku untuk menikahi engkau

Apa yang perlu kulakukan untuk tujuan itu? tanya Abu Talhah.

Hendaklah engkau menemui Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam Jawab Ummu Sulaim

so, Abu Talhah pun beranjaklah berjumpa Rasulullah
Ketika melihat kehadiran Abu Talhah, baginda Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 
Abu Talhah mendatangi kalian, dan tanda-tanda keislaman tampak di antara kedua matanya

Abu Talhah memberitahu Rasulullah apa yang dikatakan Ummu Sulaim
Akhirnya, Abu Talhah memeluk Islam di hadapan baginda dan para sahabat
Beliau juga bersetuju menikahi Ummu Sulaim dengan mahar keIslamannya
Ummu Sulaim berkata kepada anaknya, 
Wahai Anas, bangkitlah dan nikahkanlah Abu Talhah

see? hebat kan Ummu Sulaim ni?
aku sendiri kagum dengannya
orang zaman sekarang macam mana?
sibuk nak hantaran berpuluh ribu sakan
bersederhanalah..
kalau benar lelaki itu mampu, tak mengapa
tapi kalau tak berapa nak mampu, bagaimana?
takkanlah nak nikah dengan cara berhutang sana sini kan..

aku nak cerita pasal Ummu Sulaim lagi kepada kawan2
sebab banyak betul peribadinya yang wajar kita contohi
di lain hari ya, insya-Allah

ketahuilah persoalan ini..

Sewaktu Nabi Muhammad saw wafat, telah disempurnakan agamamu (Islam). Semua persoalan akan ada jawapannya, hanya ilmu di dada penentu jawapan apa yang perlu diberi.
1) Nama Nabi Isa as disebut 25 kali dalam Al-Quran, tetapi berapa kali nama Nabi Muhammad saw disebut dalam Al-Quran? Nama Nabi Muhammad saw hanya disebut 5 kali sahaja di dalam Al-Quran. Manakala nama Nabi Isa as disebut 25 kali. Mengapa?
Kerana Al-Quran diwahyukan pada Nabi Muhammad saw, sebab itu nama Nabi Muhammad saw jarang disebut. Al-Quran diturunkan bukan semata-mata untuk memapaparkan kisah Nabi Muhammad saw tapi adalah sebagai panduan perjalanan hidup umat Islam.
2) Nama Nabi Isa disebut lagi banyak dari nama Nabi Muhammad saw dalam Al-Quran, tentu sahaja Nabi Isa lebih hebatkan? Soalan sebaliknya, dalam Bible, nama syaitan lebih banyak dari nama Nabi Isa, jadi siapa lagi hebat? Syaitan atau Nabi Isa?
Sebenarnya Allah tidak bezakan tentang kehebatan nabi dan rasulNya. Walaubagaimanapun, Allah Maha mengetahuinya.
3) Dalam Islam percaya yang Nabi Isa as diangkat ke langit, sedangkan Nabi Muhammad saw wafat. Jadi, bila Nabi Isa as dibawa ke langit, tentu sahaja nabi Isa itu Tuhan kan?
Dalam banyak-banyak kaum, hanya kaum Nasrani sahaja yang telah salah anggap tentang nabi yang diutuskan kepadanya sebagai Tuhan (Nabi Isa). Sedangkan, dalam Bible juga yang ade menyatakan bahawa Jesus (Nabi Isa) berkata "siapa yang taat pada Allah akan masuk Syurga, siapa yang menganggap Jesus sebagai tuhan akan masuk neraka.
4) Dalam Islam, Nabi Muhammad saw adalah Nabi terakhir. Tapi, di akhir zaman nanti Nabi Isa as akan turun. Kenapa tidak dikatakan Nabi Isa as yang terakhir?
Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir berdasarkan tahun kelahirannya. Perumpamaan : Jika anak bongsu meninggal dunia, sedangkan anak sulong masih hidup, hakikat yang tidak akan berubah ialah anak sulong tetap sulong.

5) Nabi Isa as disembah sebagai anak Tuhan kerana dianggap mulia sebab lahir tanpa bapa. Kita jawab seperti ini, antara ibu dan anak, mana yang lagi mulia? Tentu ibu kan? Jadi, kenapa orang Kristian tidak sembah Mariam je? Kan Mariam ibu, tentu lagi mulia. Nabi Adam juga lahir tanpa bapa, malah tanpa ibu juga merupakan manusia pertama, kenapa tidak disembah Adam sahaja?
Jawapan lengkap ada dalam Surah Imran, ayat 59.

6) Jika baca tafsir, Allah berfirman sekejap guna 'Aku', sekejap guna 'Kami' Kenapa?
'Kami' kan lambang 'Tuhan + Mariam + Anak Tuhan (Isa)' ? Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab, 'aku' kata jamaknya 'kami' yang menggambarkan tentang 'Allah dan keagunganNya' . Tengok sahaja Queen Elizebeth ketika bertitah, beliau guna 'We' bukan 'I'.

7) Orang Sikh Punjabi bertanya, kenapa Islam perlu potong rambut? Bukankah rambut itu anugerah tuhan yang perlu disimpan?
Kita jawab dengan soalan ini, kuku juga anugerah tuhan, kenapa orang Sikh Punjabi potong kuku?

8) Sami Budha vegetarian bertanya, kenapa Islam suruh bunuh binatang untuk dimakan? Kan zalim kerana bunuh hidupan bernyawa?
Sains telah buktikan, sayur dan pokok turut ade nyawa. Malah, apabila kita basuh tangan pun, ade banyak nyawa kuman yang kita bunuh. Itu tidak kejam? Bila kita bunuh (sembelih sebenarnya) 1 ekor lembu, sebenarnya kita telah selamatkan bayak nyawa manusia.

9) Sami Budha menjawab " Bunuh sayur dosa kecil sebab sayur kurang deria, bunuh binatang dosa besar"
Kita jawab seperti ini, habis tu, kita Cuma berdosa kecil je la jika bunuh orang yang pekak, buta, bisu hanya kerana dia tidak ade deria?

10) Sami Budha menjawab lagi "Jika kita bunuh sayur, sayur akan tumbuh balik"
Kita jawab lagi "habis tu, awak makan lah ekor cicak kerana ekor cicak akan tumbuh semula selepas putus"
11) Sami Budha berkata lagi "makan binatang akan dapat banyak penyakit"
Kita jawab "Penyakit datang kerana kita makan banyak. Bukan kerana makan binatang. Allah suruh makan secara sederhana. Lagipun, Allah dah beri gigi taring dan gigi kacip untuk manusia makan binatang dan sayuran.. Alah, tembakau dan dadah pun dari tumbuhan juga kan? Lagi besar penyakitnya kan? Lembu yang ragut rumput hari-hari pun boleh jadi lembu gila. Sebenarnya, tak kesah pun kalau kita tak nak makan daging, tapi jangan lah cakap haram apa yang telah Allah halalkan untuk kita.

12) Kan babi itu ciptaan Allah, kenapa Islam tak makan babi?
Sebab bukan semua ciptaan Allah adalah untuk dimakan.

13) Islam cakap Hindu sembah berhala tetapi Islam hari-hari sembah Kaabah.
Islam bukan sembah Kaabah, tapi Kaabah itu adalah Kiblat untuk satukan umat. Dalam Islam dah sebut, siapa sembah Kaabah akan masuk neraka kerana Islam Sembah Allah, kaabah Cuma kiblat. Perlu tahu bezakan. Bukti, orang yang sembah berhala tidak akan pijak berhala, tapi orang Islam pijak Kaabah untuk melaungkan azan. Orang Hindu tak akan pijak gambar berhala tapi orang Islam hari-hari pijak gambar Kaabah (sejadah). Jika ada gambar Kaabah diletak di KLCC, orang Islam tetap solat menghadap Kaabah di Mekah kerana itu kiblat kita untuk sembah Allah... Bukan sembah Kaabah!

14) Kenapa perlu ikut nabi Muhammad saw kerana nabi dan rasul sebelum baginda kan betul-betul juga?
Nabi sebelum Nabi Muhammad saw diutus untuk kaum dan zaman tertentu sahaja. Sedangkan Nabi Muhammad saw diutus untuk semua kaum dan sepanjang zaman. Soalan-soalan yang nyatakan di atas, sebenarnya memang benar-benar ditanya oleh orang bukan Islam secara spontan pada orang Islam. Mereka bertanya bukan kerana hendak tahu, tapi kerana hendak membuatkan orang Islam yang ilmu hanya ala kadar berasa was-was dengan Islam dan akhirnya orang Islam akan berasa was-was dengan agama yang dianutinya.


Jadi jawapan yang disampaikan pun tak perlu panjang-panjang cukup sekadar ringkas dan padat. Segala kekurangan dan salah silap harap diperbetul dan dimaafkan..Wallahu'alam

cinta & ilmu

Kisahnya bermula dengan sepasang Hafiz dan Hafizah yang berkenalan atas dasar cinta agama yang ada pada diri mereka dan mereka adalah Mohd (bukan nama sebenar) dan Aisyah (bukan nama sebenar).

Perkenalan kami bermula dengan aku begitu tertarik dengan agama yang ada pada diri Aisyah. Pertemuan pertama kami begitu mengujakan. Pertama kali dalam hidupku berjumpa dengan gadis yang begitu pemalu dan menjaga pandangan matanya. Ya, dalam tersenyum pada ketika itu juga aku teringat pada lirik lagu Kasih-Kekasih In-team ‘Wanita Hiasan Dunia, Seindah Hiasan Adalah Wanita Solehah’. Lamunanku terhenti bila Ustaz Zack masuk ke bilik kuliahku untuk madah Qiraat Ilmi.

Sejak detik itu aku sering memerhatikannya perwatakan gadis solehah yang menjadi idaman hatiku sekian lama. Aku cuba merisik khabar berita bertanya sama ada bunga idamanku sudah berpunya atau belum. Ternyata setelah dirisik, aku masih berpeluang untuk menjadi kumbangnya. Namun aku tidak berani untuk mendekati dirinya, bukan kerana takut. Tapi kerana segan dengan kekurangan diriku. Siapalah aku kalu dibandingkan dengannya. Dia belajar disekolah Arab tersohor di sebelah Utara. Sedangkan aku hanya seorang pemuda yang baru nak bertatih belajar agama.

Ya benar aku juga belajar di sekolah agama, tapi itu dulu 4 tahun lepas. Sudahlah madah-madah arab seperti di Sekolah Arab aku tidak belajar, Bahasa Arab Tinggi aku pun hanya mendapat 8E. Pastinya aku berasa cukup kerdil untuk mengenalinya. Terus aku pendamkan saja niat baikku untuk menjadikannya suri dihati. Alhamdulliah takdir Allah telah menentukan segalannya. Aku mendapat keputusan yang cemerlang dalam peperiksaan akhir semesterku. Keputusan itu memberi sedikit kekuatan untukku mengenalinya.

Aku mengunakan sahabatku sebagai orang tengah untuk menyampaikan hasrat hatiku. Ternyata cintaku berbalas. Cuma katanya aku boleh mengenalinya setelah mendapat izin dari orang tuanya. Ya Allah cukup besar kurniaanmu ini. Seorang gadis yang taat dan patuh pada Tuhan dan kedua ibubapanya. Setelah mendapat restu daripada ibubapaku, aku bersedia untuk bertentang mata dengan ibubapanya. Aku masih ingat ketika itu Jam tepat pukul 10.30 pagi.

Sebelum berangkat aku menunaikan solat hajat 2 rakaat memohon agar dipermudahkan pertemuan ini. Dengan penuh pengharapan aku berdoa pada tuhan yang memberi cinta ini padaku. Andai benar ada jodoh antara kami, maka satukanlah hati kami menjadi satu. Andai tiada jodoh antara kami aku mohon agar kau selesaikan perkara ini dengan baik. Alhamdulillah, aku berasa sedikit tenang akan luahan rasa pada tuhanku yang maha satu. Aku ditemani oleh temanku yang juga seusia denganku. Dia begitu memahami dilemaku. Mungkin kerana kami sama-sama sudah berusia.

Perjalananku ke rumah Aisyah sedikit bermasalah kerana alamatnya sedikit sukarku fahami. Namun setelah sejam akhirnya kami tiba disambut oleh Abi (panggilan Aisyah pada Ayahnya). Abi seorang ramah dan baik hati. Keadaan itu membuatkanku sedikit tenang. Apa yang menarik tentang Abi, dia mempunyai Fikrah Islam walaupun profesionnya bukanlah dibidang agama. Aku cukup kagum. Dan dari situ aku sedar bahawa sahsiah Aisyah bertitik tolak dari biah keluarganya yang memberikan tarbiah yang mantap tentang agama.

Benar sabda nabi kita. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah semulajadi. IbuBapalah yang menjadikannya Yahudi atau Kristian atau Majusi. (Riwayat Muslim, Bab Qadar No 2658)



Perbualanku kami berkisar soal hasratku terhadap Aisyah. Abi memberitahu dia faham akan hasrat baikku. Dan katanya ini sunnah. Namun nasihatnnya, aku perlu sedar kerana sunnah ini sedikit sukar untuk dilaksanakan berbanding sunnah-sunnah yang lain kerana terlalu banyak dugaan yang akan kunjung tiba dan memerlukan hati yang cukup sabar. Diakhir perbualan kami, Abi merestui hubungan ini dan menunggu perbincanganku dengan keluargaku tentang perkara ini.

Akhirnya setelah beberapa ketika ayah dan ibuku datang untuk merisik Aisyah. Aku menyatakan hasratku pada ibuku yang kami ingin kawin awal. Aku takut kalau pertunangan kami diikat lama-lama akan menganggu tumpuanku pada Al-Quran. Lagilah pula umurku sudah lewat untuk menghafaz Quran. Untuk mendapatkan Tasmi’ Quranku setiap hari, aku memerlukan masa hampir 5 jam untuk sehelai Quran. Cukup-cukup berat.

Kadang-kadang aku menangis sendirian mengenangkan sukarnya untukku menghafaz Quran. Mujurlah ada teman-temanku yang sudah Hafiz sebelum ini memberi semangat padaku bahawa semua ini dugaan biasa bagi seorang yang akan diberikan amanat untuk menjaga Kalam Allah. Pastinya Allah akan memberi dugaan yang berat bagi menguji sejauh mana komitmenku untuk menghafaz Quran. Ibu diam seketika. Ibu merenung jauh ke dalam mataku. Perlahan air matanya mengalir sayu.

"Kenapa ibu?" Tanyaku.

Dengan nada sebak ibu bersuara. “Ibu takut semua itu akan menganggu pengajianmu, Namun insyaallah ibu akan usahakan”.

Aku terus mencium tangan ibu. "Maafkan abang ibu, abang cuma harap ibu mengerti yang abang takut perkara buruk terjadi kalau abang kawin lewat."

Malam itu udara berlalu dengan cukup dingin. Ya mungkin kerana esok adalah hari ulang tahun kelahiran Rasullah S.A.W. Malam itu aku sekali lagi aku merafak sembah pada raja segala raja. Aku menghina diri, merayu dan memohon agar dipermudahkan segala kebutuhan hatiku kala ini. Hanya engkau yang maha mengetahui dan tahu apa yang paling sesuai untukku. Pagi itu sang mentari segar memancarkan sinarnya. Nyata keberkatan hari kelahiran baginda masih terasa walaupun sekian lama baginda telah meninggalkkan kita.

Setelah bersalam dengan keluargaku, aku berangkat ke asrama. Bagiku lebih selesa kalau aku menunggu jawapan keluarga Aisyah disamping teman-temanku. Kurang sedikit debaran hatiku jika diselangi dengan senda gurau teman-temanku. Tiba aku di asrama kira-kira jam 8.30 pagi. Suasana asrama lengang, hanya ada sekitar 5 hingga 7 orang saja dari teman-temanku. Semua sedang tidur.

“Ah mungkin mereka letih menghafaz Quran semalam untuk tasmi’ kami esok hari.” getus hati kecilku.

Aku mempersiapkan diriku untuk ke masjid. Daripada aku bersama mereka syahid (dalam erti kata tidur) lebih baik aku menghafal Quran di masjid. Aku memulakan hafalanku di awal juzuk 8. Ada lagi 3 juzuk muqarrar yang perlu aku habiskan dalam masa 6 minggu lagi. Untuk semester ini aku perlu menghabiskan hafalanku sebanyak 5 juzuk selama 14 minggu. Malaupun 14 minggu merupakan masa yang lama, namun semester ini kami berhadapan dengan banyak cuti umum dan menjejaskan tasmi’ Quran kami. Kalau dihitung-hitung tak sampai pun 10 minggu hari kuliah kami semester ini. Aisyah pula kalau tidak silapku berada diawal surah Al-A’raf, setengah juzuk dihadapanku.

Suasana di masjid itu cukup selesa untuk ku menghafaz Quran dengan dindingnya lohong dan tidak berpintu, memudahkan orang ramai untuk singgah dan menunaikan tanggungjawab 5 waktu mereka. Masjid inilah juga yang menjadi nadi utama kuliah Tahfizku. Masjid ini telah melahirkan ratusan hafiz sejak 20 tahun dahulu. Mungkin kerana keberkatan Al-quran yang sering dibaca disini menjadikan ia salah satu masjid yang cukup imarah setiap waktu dan masjid ini juga hampir setiap malam mempunyai kuliah-kuliah agama yang memaut hati setiap pencinta ilmu disini.

Aku memulakan hafalanku dengan istigfar atas dosa-dosaku, selawat keatas junjungan besarku dan surah Al-Fatihah. Masa berlalu dengan begitu pantas, setelah 2 jam aku memerah otakku untuk menghafal semuka Al-Quran aku keletihan dan berehat sekejap. Tiba-tiba telefon bimbitku berbunyi dengan lagu Mengemis Kasih The Zikr, lagu yang amat-amatku minati.

Tuhan dulu pernah aku menangis simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terheretlah aku dilorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi kian parah
Semalam sudah sampai ke penghujungnya
Kisah seribu dukaku harap sudah berlalu
Tak ingin lagi ku ulangi kembali
Gerak dosa yang menghiris hati
Tuhan dosaku mengunung tinggi
Tapi rahmatmu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmatku di bumi
Tuhan walau taubat sering ku mungkir
Namun pengampunanmu tak pernah bertepi
Bila selangkah ku rapat padamu
Seribu langkah kau rapat padaku Allah…………

Rupanya mesej dari kakakku. Kak sudah selesai jumpa keluarga Aisyah, Abang duduk kat mana tu? Mak dan abah nak jumpa.

Alhamdulillah, terus aku membalas mesej itu. Abang ada kat masjid ni, mari lah.

Penantian penuh debaran, aku tidak sangka semua ini berlalu dengan begitu cepat. Namun aku masih tertanya-tanya adakah rancanganku untuk berkahwin awal dipersetujui oleh mereka. Semua itu cukup menekankan fikiranku. Sukar bagiku untuk meneruskan hafalan dalam keadaan begini. Aku menapakkan kakiku ke belakang masjid untuk minum air sejuk di Water Cooler. Aku meneguk perlahan-lahan air sejuk itu sehingga habis. Moga-moga air sejuk ini dapat menenangkan sedikit kegusaran hatiku ketika ini.

Tiba-tiba aku terdengar jeritan kecil dari seorang kanak-kanak “Ayah Cik”. Aku terus berpaling.

Itu pasti panggilan dari anak bongsu kakakku Diyana yang berusia 6 tahun. Sudah sampai rupanya mereka. Diyana melambai-lambai dari kereta Nazaria kakakku, dan aku dapat melihat kereta Waja abangku mengikuti dibelakang bersama ibu-bapaku. Ini kali pertama bagi abangku melawatku setelah hampir 9 bulan aku menuntut ilmu disini. Mereka meletakkan kereta disebuah pondok dibahagian belakang masjid. Dalam perasaan yang penuh debaran aku berlari-lari anak menemui keluargaku.

Aku mencium tangan kedua ibu bapaku. Semua adik-beradikku tersenyum melihat telatahku. “Bereh blako doh, alik dia setuju. Cumonyo nak nikoh awal tu tak brapo bulih lagi la. Bukan gapo takut ganggu ngaji. Ayah dia mitok perabis 30juzuk dulu. Abis awal kawin awal. Tapi ayah dia kata boleh runding lagi” kata ayahku dengan nada memujuk dalam loghat pantai timur.



Aku redha dengan dengan keputusan itu walaupun ada sedikit tentangan dalam hati kecilku. Allahhuakbar… Allahuakbar. Laungan azan Zohor itu menamatkkan perbulan kami. Dengan perlahan ibu kesayanganku mencelah. “Gi la smaye dulu, pahni nak kelik jauh pulok”.

Kami solat zohor secara berjemaah dengan anak mukim yang lain. Diimamkan oleh imam yang satu untuk menyembah tuhan yang satu. Selesai wirid dan doa dari imam, aku melihat ayah menuju kesuatu sudut untuk menunaikkan solat sunat . Diakhir solatnya aku melihat ayah begitu tekun dan terkumit-kumit membaca sesuatu. Jarang aku melihat ayah begitu kusyuk berdoa. Mungkin ada sesuatu yang ingin dia kongsi bersama Allah yang maha mengetahui. Aku melihat dari jauh ibu sedang membimbit beg kain sembahyangnya menuju ke kereta.

Abangku sudah ada didalam kereta sambil menghidupkan enjin. Abangku dahulunya seorang akautan yang berjaya, namun mengambil keputusan untuk berhenti kerja setelah tidak mampu lagi hidup dalam suasana rasuah dan penuh dengan riba. Dia kini seorang guru yang bahagia dengan tugas-tugasnya. Tiada lagi tekanan dari bosnya untuk mengaudit projek Rm10 juta menjadi Rm20 juta, yang ada kini bagaimana untuk menghasilkan lebih ramai pelajar yang dapat cemerlang dalam SPM disamping mempunyai sahsiah yang tinggi.

Aku yakin dia tidak akan menyesal dengan takdir ini walaupun suatu ketika dahulu dia antara 10 pelajar terbaik SPM MRSM Pengkalan Chepa Kelantan dan pernah ditawarkan melanjutkan pelajaran di Oxford Universiti. Kerana yang pasti, setiap percaturan Allah pasti ada kesudahan yang baik.

Sebelum bertolak balik ibuku memberi kata-kata semangat kepadaku. “Abe ngaji sungguh la, mak nak sangat tengok abe jadi Hafiz. Abe sore jah harape ma, adik-beradik lain tak leh dah” kata ibu.

Kata-kata itulah yang sering aku dengar sejak kecil dan ialah yang menjadi azimat bagi diriku hingga hari ini. Aku mengucup tangan ibubapaku sebelum mereka berangkat pulang. Aku sempat melihat urat-urat yang sudah banyak muncul dijari ayahku. Keringatnya cukup membuatku terharu. Dia adalah seorang ayah yang cukup hebat dan sering memberiku semangat untuk untuk berjaya dulu,kini dan insyallah selamanya.

Malam itu, selepas solat isyak. Aku meneruskan rutin hafalanku sehingga pukul 11.30 malam. Sudah terlalu letih rasanya. Aku menuju ke paip air masjid untuk memperbaharui wudukku bagi menghilangkan rasa mengantuk. Selepas itu aku menunaikan solat hajat dan taubat dua rakaat sebelum tidur. Moga-moga Allah mengampunkan kekhilafan yang banyakku lakukan hari ini. Namun entah kenapa malam ini sukar benar aku melelapkan mata. Mungkin kerana SMS daripada ayah Aisyah selepas magrib tadi.

Assalamualaikum, pakcik harap kamu dapat menerima keputusan yang dibuat. Walauapapun, pakcik sudah menganggap kamu sebahagian dari keluarga ini. Banyak puasa… Moga Allah merahmati kamu.

Aku mengerti, mungkin ada hikmat dari semua ini. Tapi entah mengapa aku rasa cukup lemah, mampukah aku menahan rinduku padanya. Adakah kami dapat mengelakkan diri kami dari maksiat. Aku buntu. Kami sekelas dan setiap hari aku akan melihat wajahnya. Dan terkadang aku takut akan timbul fitnah yang besar. Kata orang bertunang ni banyak dugaan… Aku bukan hendak menafikan hadis rasul yang dinyatakan oleh ayah Aisyah.

Wahai para pemuda! Sesiapa yang berkemampuan hendaklah dia berkahwin, kerana ia akan menutup pandangan dan menjaga kehormatan. Sesiapa yang tidak berkemampuan hendaklah dia berpuasa, kerana berpuasa adalah pendindingnya. (Riwayat Bukhari Dalam Bab Nikah)


Aku akui akan kebenarannya. Namun yang aku pertikaikan akan kemampuan diriku untuk berpuasa selari dengan tuntutan syara’. Puasa yang dimaksudkan oleh hadis itu adalah menjaga mata, mulut dan perbuatan dari perbuatan mungkar. Dan yang paling menjadi masalah bagiku adalah menjaga mata. Kolej kediamanku ditengah Bandar. Dikelilingi oleh seribu satu maksiat yang penuh berleluasa. Mana mungkin dalam keadaan begitu aku mampu menundukkan pandanganku setiap saat. Perlu juga seketika aku perlu melihat arah jalan yang perlu aku susuri untuk kesuatu tempat dan disamping perlunya untuk aku melihat maksiat ketika itu.

Ya mungkin ada hadis yang mengatakan pandangan pertama tidak berdosa. Namun masih ada kesannya. Mungkin untuk pertama kalinya nafsuku tidak terangsang. Tapi bagaimana jika kerap kali dan berulang kali. Yang nyata hubungan mata ada kaitan dengan organ nafsu. Seperti mana firman Allah dalam Surah An-Nur. Ayat 30-31

“Katakan(wahai Muhammad) kepada orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah amat mendalam pengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan. Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada melihat yang haram) dan memelihara kehormatan mereka."

Benar bila seseorang itu berpuasa, dia akan letih dan tiada tenaga. Dan akan menyebabkan libidonya menurun. Namun keberkesanan ini bersyarat jika kita menjaga pandangan dan mengelakkan sebarang rangsangan. Namun andai mata tidak jaga seperti ayat Quran diatas, puasanya kurang dapat berkesan kerana libido boleh meningkat bila melihat sesuatu yang ku sebutkan tadi. Jesteru benarlah kalam Allah. Allah yang merupakan jurutera agung mencipta manusia. Dia mengetahui bahawa ada sambungan wayar yang besar menyambungkan dua organ ini. Dan persekitaranku amat-amat tidak mengizinkan.

Aku bukan belajar di pasentran yang keadaanya terasing antara pelajar putra dan putri. Dalam masa yang sama suasana di pengajian pondok kurang maksiatnya berbanding di persekitaranku ketika ini. Dan keadaan itu akan memudahkan seseorang yang ingin bernikah namun tidak mampu untuk mengamalkan hadist tadi. Namun aku redha, mungkin ini hasutan syaitan yang ada disekelilingku. Jarang benar fikiranku melayang sejauh ini. Astagfirullahhalazim…

Aku mencapai Manzil yang sentiasa aku sisipkan pada Quranku. Antara kelebihan Manzil. Ia dapat menghindari hasutan syaitan yang menghantui kotak pemikiran kita. Ia hanya mengandungi ayat-ayat Quran sahaja. Fungsi dan ayat yang digunakan hampir sama dengan ayat-ayat Rukyah.

Keesokan pagi, selepas waktu tasmi’ Quranku. Aku menuju ke pentas pidato yang berada ditengah-tengah bangunan kolejku. Aku selaku pengerusi kelab Pidato Kolej ku pastinya perlu pertama hadir disitu. Pagi itu ada sahabatku dari kelab pidato akan menyampaikan pidatonya sebagai markah Kokurikulum kami semester dua. Dari jauh aku melihat sudah ramai yang hadir. Dan dicelah-celah ramainya muslimim dan muslimat ketika itu, aku dapat melihat Aisyah sedang memberi kata-kata semangat buat teman baiknya yang akan berpidato pagi ini. Dalam keadaan kesuraman cahaya matahari ketika itu, aku dapat melihat pantulan sinar cahaya dari jari Aisyah yang mulus.

Alhamdulillah, Aisyah sudah memakai cincin yang dihadiahkan oleh ibuku sebagai tanda hubungan kami. Namun aku cukup gusar sebenarnya. Aku takut akan timbul fitnah pada kami berdua. Sudahlah sekelas, bercampur pulak tu… Pastinya ramai yang akan mengerumuni Aisyah pagi ini bertanyakan cincin dijarinya. Selepas pidato pagi itu, aku terus menuju ke kelas bersama-sama temanku. Tibanya di kelas, kami menempatkan diri di tempat duduk yang sedia ada. Sambil menunggu pensyarah, aku merujuk tajuk perbahasan madah Tauhid hari ini, berkisar tentang Fahaman Muktazilah.

Disamping itu juga, ada sahabatku yang mengambil peluang untuk melancarkan hafalan baru untuk dihafaz malam ini. "Assalamualaikum…" dari jauh kedengaran salam yang agak tegas dari Syeikh Mohd Nasir sambil menapak laju kedalam kelasku. Beliau merupakan salah seorang pensyarah yang amat aku hormati. Belajar di Mesir selama 16 tahun. Ijazah Usulluddin dari Al-Azhar dan Diploma Darul Ifta’. Dari luar dia seorang guru yang agak garang tapi bila aku dekatinya, rupanya dia seorang guru yang penyayang dan sangat baik hati.

Hari itu jadual kelasku berakhir seperti biasa tanpa ada apa-apa perubahan pada jadual waktu. Dua minggu selepas itu, aku masih lagi tinggal satu maqra’ Juzu’ 8 untuk dihabiskan. Alhamdulillah hafalanku sudah semakin laju jika dibandingkan dengan dulu. Pagi itu aku masuk ke kelas diiringi oleh senyuman daripada teman-temankku.

“Demo tok oyat kawe dih, demo ada Ayat-Ayat Cinta loni” sergah teman baikku.

“gape dia ni” jawabku.

“Tuh acu tengok gak belakang tu, Aisyah pakai purdah dah tu. Takkan demo tok tau , demo ke che abang dia” Jawab kawankku.

Aku hanya mampu tersenyum melihat Aisyah ketika itu. Sangat ayu, itu saja ungkapan yang bisa aku ungkapkan. Hingga hari ini, kuliahku masih berbaki 4 minggu. Seterusnya aku akan menempuhi minggu ulangkaji dan 3 minggu peperiksaan. Cepat sungguh masa berlalu. Aku dan Aisyah cuba untuk membataskan hubungan kami sedaya mungkin agar cinta ini sentiasa dipayungi oleh rahmat dan kasih dari Allah S.W.T. Hingga ke hari ini kami tidak pernah berbual walau sepatah perkataan pun secara Kalau kami bertembung di kawasan kolej kami, aku dan Aisyah akan sama-sama mengelak mencari jalan yang lain.



Kalau ada perkara penting, berkaitan masa depan dan pelajaran sahaja kami akan berSMS dan telefon. Itupun keadaannya masih terbatas. Aisyah pandai mengawal perbualan itu agar tidak LAGHA (lalai) katanya. Perkataan yang selalu dia ingatkan padaku. Mungkin kerana menjaga Lagha itu, hingga hari ini aku masih belum mengenalinya secara menyeluruh. Hatta hari lahir Aisyahpun aku masih belum tahu. Begitulah Aisyah dan AKU. Namun aku mengerti, dia hanya mahukan cinta kami berputik mekar selepas ikatan yang sah. Baru best katanya. Dalam masa yang sama aku juga sering mentarbiah Aisyah akan kebaikan kahwin muda bagi pasangan yang ingin menjaga agama.

Alhamdullillh setelah aku berikan rujukan dari nas Quran dan Hadis yang sahih, dia akhirnya mengerti dan memahami hasrat hatiku bukan atas nafsu semata. Namun atas dasar cintakan sedikit nikmat iman yang telah Allah titipkan pada hati kami agar tidak hancur berkecai atas titis maksiat yang didugakan pada hati kami. Perbincangan kami tentang kahwin awal ini semakin kerap hingga tanpa aku sedari lusa adalah peperiksaan keduaku semester ini iaitu Tauhid.

Peperiksaan pertamaku adalah Syafawi Quran dan Qiraat Imam Nafi’ dan Warsy. Kami tekadkan hati kami bahawa kami benar-benar sudah bersedia dari sudut rohani dan jasmani untuk menempuhi alam perkahwinan disamping mendahulukan pengajian kami. Malam itu, Aisyah membuat keputusan untuk berbincang akan hasrat kami untuk kahwin awal pada akhir semester ini. Aku cadangkan sebelum dia berbincang dengan ayahnya malam ini, kami sama-sama tunaikan solat hajat dua rakaat agar dipermudahkan permintaan kami.

Malam itu, selepas Isya’. Hamzi mengajak aku mengajar kitab tauhid dirumahnya. Kurang faham katanya. Aku bersetuju sambil aku mengajak Zul bersama-sama menelaah pelajaran malam itu. Kami tiba di rumah Hamzi sekitar jam 10.30 malam selepas keluar makan terlebih dahulu. Aku menunaikan solat hajatku sedikit lewat malam itu walaupun telah diingatkan oleh Aisyah selepas Isya’ lagi. Sedang asyik aku menerangkan nota tauhid, tiba-tiba telifon bimbitku berbunyi memecahkan kesunyian malam itu. Satu SMS dari Aisyah.

Aisyah dah bincang dengan ayah, katanya ok. Cuma untuk lebih lanjut kita bincang esok saja sebab dah malam ini. Nanti ganggu study pulak.

Mungkin kerana khusyuk mengulangkaji malam itu. Aku biarkkan saja persoalan itu membaluti hatiku sehingga pagi esok. Pagi itu, aku bangun sebelum subuh. Mungkin kerana aku tidak tidur lena kerana memikirkkan persoalan yang sangat besar dalam hidupku ini. Selepas solat dhuha pagi itu di rumah Hamzi. Aku menelefon Aisyah untuk mendapatkkan kepastian perbincangan semalam.

“Erm Aisyah, macam ner semalam. Boleh habaq cikit.” Jelasku.

“Erm macam ni, Ayah Aisyah faham dan bagi. Cuma dia nak Mat faham bahawa tugas rumah tangga ni berat. Bila dah kahwin, kena jaga Aisyah lagi. Kena fikir untuk beli rumah dan kereta. Lagi kena fikir kerja. Jadi macam ner sekarang. Mat rasa dah sedia ke untuk tanggung Aisyah. Lagipun, bila dah kahwin memang menjadi tugas suami untuk jaga isteri. Betulkan?."

Aku tergamam. Ringkas, kemas dan padat. Itu saja situasi yang bisa aku gambarkan. Semangatku yang sebelum ini berkobar-kobar untuk kahwin luruh bagai ditiup angin kencang menerbang semua daun-daun pokok yang berputik hijau didahannya. Aku buntu. Mana mungkin aku bisa menyediakan semua keperluan itu disaat aku masih lagi belajar. Semua keperluan itu membutuhkanku untuk berkerja. Aku bukan tidak mahu berkerja. Malah aku sudah mempunyai Diploma dalam bidang kejuruteraan. Aku juga pernah dipanggil bekerja oleh kerajaan kerana aku merupakan pemegang biasiswa Jabatan Perkhidmatan Awam. (JPA).

Namum aku menolak semua itu kerana aku begitu mencintai ilmu agama. Empat tahun aku menunggu untuk memasuki bidang agama. Bukan satu jangka yang singkat. Banyak pahit maung yang ku harungi untuk mengapai ilmu agama disamping kesibukan kuliah kejuruteraanku ketika itu. Aku masih ingat selama 3 tahun itu, ibuku menyimpan segunung harapan agar aku menjadi seorang ustaz. Jadual hidupku cukup padat ketika itu.

Siangnya aku mengikuti kuliah kejuruteraan sehingga pukul 4 petang. Selepas itu aku berkejaran pula ke Nilampuri untuk mengikuti kelas Bahasa Arab dan ilmu agama di Arabic Language Colsultancy (ALC) sehingga pukul 7 malam setiap hari. Jangka masa dari asramaku ke ALC adalah sekitar setengah jam. Hari jumaat dan sabtuku juga agak padat. Kuliah agamaku di ALC bermula sekitar 3 petang. Aku perlu berulang-alik dari rumahku di Machang untuk ke ALC dan mengambil masa sejam perjalanan. Dan malam sabtu pula aku mengikuti kuliah dari Tuan Guru Dr. Abdul Basit Bin Tuan Guru Abdul Rahman membincangkan kitab Fiqh Manhaji.

Aku tidak kisah semua kesukaran dan kepenatan yang aku harungi, asalkan aku bisa mengecap manisnya ilmu mengenal Allah yang amatku cintai. Adalah amat mustahil bagiku untuk aku mengorbankan cintaku pada ilmu Allah, hanya kerana rasa cintaku yang hanya memberikan manfaat pada diriku sahaja. Sedangkan cintaku pada ilmu Allah, manfaatnya pada seluruh umat Islam. Rezeki Allah itu ada dimana sahaja. Pada zahirnya mungkin aku tidak mempunyai sumber pendapatan dan tidak bekerja. Tapi sebenarnya yang nyata, aku sudah bekerja. Bekerja dengan majikan yang paling kaya raya di seluruh alam semesta.

Aku sangat yakin dengan tali Allah yang dihulurkan pada setiap umat yang mengharapkan belas ihsan dari tuhan yang memiliki sifat Rahman dan Rahim. Dan ayat ini menjadi bukti penyaksian kasih sayang dan rezeki yang Allah pasti curahkan pada hambanya yang miskin tapi ingin berkahwin.

"Dan kahwinkanlah orang-orang bujang (lelaki dan perempuan) diantara kamu, dan orang soleh daripada hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurnia-Nya, kerana Allah amat luas (rahmat dan limpah kurnianya)." (An-Nur:32)

Dan juga aku masih teringat kepada hadis dari rasulullah tentang anjuran perkahwinan ini…

Sahal bin Saad r.a berkata: Seorang perempuan datang menemui Nabi s.a.w dan menyatakan bahawa dia menyerahkan urusan dirinya kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi bersabda: Aku tidak mempunyai keperluan terhadap perempuan. Seorang lelaki berkata: Kahwinkanlah aku denganya. Rasulullah menjawab. Berikan padanya pakaian. Lelaki itu menjawab: Aku tidak memilikinya. Rasulullah bertanya lagi: Berikan padanya walau sebentuk cincin besi. Beliau memberitahu bahawa dia juga tidak mempunyai sebentuk cincin besi. Lantas nabi bersabda: Adakah kamu mempunyai Al-Quran? Jawab lelaki itu ini dan ini. Rasulullah bersabda: Aku kahwinkan engkau dengan perempuan ini dengan mas kawinnya al-Quran yang ada pada engkau. (Rujukan Kitab Fiqh Manhaji) (Riwayat Bukhari no 4741)

Jelas banyak kelebihan yang telah Allah dan Rasulnya berikan kepada mereka yang beramal dengan Al-Quran. Dan hadis ini pula menceritakan kelebihan kepada mereka yang disibukkan dengan Al-Quran.

Diriwayatkan daripada Abu Said Al-Khudri r.a. Daripada Nabi s.a.w. Baginda bersabda, Allah berfirman: “Sesiapa disibukkan dengan dengan mengkaji Al-Quran(merangkumi membaca, menghafal dan mengkaji ilmu agama) dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah s.w.t atas perkataan yang lain adalah seperti keutamaan Allah s.w.t atas makluknya.” (Riwayat Tarmidzi – Hasan)

Disamping itu juga Allah s.w.t tidak akan pernah mensia-siakan ibu-bapa yang mendorong dan menanggung anak-anak mereka untuk menjadi hafiz dan mahir dengan ilmu-ilmu agama.

Daripada Mu’adz bin Anas r.a bahawa Rasullallah s.a.w bersabda: “Sesiapa yang membaca Al-Quran dan mengamalkan isinya, Allah memakaikan pada kedua orang tuanya dihari kiamat suatu mahkota yang sinarnya lebih bagus daripada sinar matahari di rumah-rumah didunia. Maka bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini.” (Riwayat Abu Daud)

Begitulah Allah s.w.t yang penuh dengan sifat pemurah dan cinta pada hambanya yang soleh. Ternyata dana yang dilaburkan oleh ibu-bapa buat anak-anak ini langsung tidak sia-sia. Malah menjadi dana pahala bagi mereka hingga ke akhirat kelak. Dengan pengorbanan yang sedikit, Allah membalasnya dengan balasan yang amat-amat berbaloi berbanding dengan apa yang ada dibumi ketika ini. Tidak ada yang lebih berharga di akhirat kelak selain pahala dari anak-anak yang soleh dan solehah didunia ini.

Seperti mana hadis yang kita sedia maklum. Bila mati seseorang anak adam, maka terputuslah semua amalanya kecuali 3 perkara. Antaranya Ilmu yang bermanafaat, sedekah jariah dan anak yang soleh dan solehah. Ketiga-tiga peluang ini sebenarnya boleh digapai oleh sesiapa sahaja diatas didunia ini. Bermula dengan bersedekah dengan menanggung anaknnya menjadi anak yang soleh dan solehah lantas menjadi anak yang berilmu.

Seterusnya anak yang berilmu ini akan mengembangkan ilmunya dengan mengajarkan ilmu yang diasaskan oleh ibu-bapanya sejak kecil kepada anak-anak muridnya. Disamping juga dia sering berdoa atas kebahagian ayah dan ibunya di alam kubur. Semuanya akan berterusan sehingga hari kiamat jika ilmu yang diajarkan itu terus dikembangkan oleh anak muridnya.

Namun, perjalanan hidupku masih jauh, cita-citaku masih jauh menjulang langit. Maafkanku Aisyah. Aku tidak mampu untuk untuk memenuhi semua tuntutan itu. Aku tidak mampu… Dan akhirnya keputusan telah dibuat. Aku juga mengerti akan keputusanmu untuk berpisah denganku. SUKAR UNTUK MENCARI GADIS YANG SANGGUP UNTUK HIDUP SUSAH bersama suami walaupun telah diberikan jaminan oleh ALLAH. Ya aku akui sukar untuk menyakinkkan seseorang dengan janji ALLAH walaupun dari bidang agama sekalipun. Aku sedar aku tidak mampu untuk membahagiakanmu dengan segala kekurangan material yang ada padaku.

Aku mendoakan kau bahagia dengan bakal suamimu. Mungkin telah ditakdirkan untukku menyintai PEMBERI CINTA terlebih dahulu dan menyusuri pahit getir mencari ilmu seorang diri. Ya ALLAH Tuhan yang Maha PEMURAH, PERMUDAHKANLAH PERJALANAN KEMBARA ILMUKU, DAN JADIKANLAH AKU HAMBAMU YANG ALIM, HAFIDZ QURAN dan BERAMAL DENGAN ILMU YANG KU PELAJARI. DAN TEMUIKANLAHKU DENGAN CINTA SEJATIKU …… AMIN…



sumber: ILUVISLAM

maksiat yang mengundang bala..

Maksud hadis :
"Daripada Ali bin Abi Thalib r.a., Rasullulah s.a.w. bersabda:
"Apabila umatku telah membuat lima belas pekara, maka bala pasti akan turun kepada mereka, iaitu :

1. Apabila harta negara hanya beredar kepada orang-orang tertentu.

2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan.

3. Zakat dijadikan hutang.

4. Suami yang menuruti kehendak isteri.

5. Anak derhaka kepada ibunya.

6. Sedangkan ia berbaik-baik dengan kawannya.

7. Ia suka menjauhkan diri daripada ayahnya.

8. Suara sudah ditinggikan di dalam masjid.

9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah yang terhina di antara mereka.

10. Seseorang yang dimuliakan kerana ditakuti kejahatannya.

11. Khamar (arak) sudah diminum di merata tempat.

12. Kain sutera banyak dipakai (oleh kaum lelaki)

13. Para artis disanjung (menjadi pujaan).

14. Muzik banyak dimainkan.

15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat).

Maka pada ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi ataupun mereka akan di ubah menjadi makhluk yang lain." H.R. Tarmizi.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...